HIDUP seniman (artis tarling) glamour gumebyar. Itu jika sedang pentas di panggung. Dalam kehidupan sehari-hari, sama seperti masyarakat lainnya. Bahkan ada yang hidupnya sangat memprihatinkan. Jangan menyangka semua seniman hidupnya berkecukupan, banyak yang miskin serba kekurangan. Apalagi seniman yang sudah tua, dan habis masa jayanya. Mereka hidup nelangsa sebatangkara.
“Ketika jaya dipuja-puja, setelah tua jadi merana. Hal itu saya jadikan cermin untuk diri sendiri dan untuk teman-teman seniman. Kita seniman harus pandai supaya di masa tua nanti tidak seperti itu,” petuah Erny yang dikenal sebagai artis senior serba bisa dan punya banyak penggemar khususnya di wilayah Karawang dan Bekasi.
Berikutnya Erny membandingkan kehidupan seniman tua dengan mantan kuwu. Menurut Erny yang banyak memiliki relasi kuwu di Indramayu, Cirebon, Subang, Bekasi, dan Karawang, kehidupan mantan kuwu banyak yang serupa dengan nasib seniman tua. Hidup melarat nyaris tersia-sia. Coba kalau di masa jaya mereka dapat mengatur uang? Tentunya tidak akan jatuh sengsara. Untuk seniman muda yang sedang jaya dan kuwu yang sedang banyak rizkinya, patahkan anggapan di atas bahwa itu tidak benar, itu kasus perseorangan, dan bukan generalisasi!
“Saya dan kawan-kawan se-group, tidak ingin bila tua nanti jadi sengsara. Jadi, harus pandai investasi. Untuk para calon kuwu, jangan pesimis! Tunjukkan bahwa anda kuwu yang pandai manajemen kepemerintahan dan juga pandai manajemen keuangan pribadi!” pinta Erny, seniman asal Haurgeulis yang mendambakan kuwu peduli seniman. Biar seni maju dan senimannya juga terlindungi dalam arahan dan binaannya. (untung)
“Ketika jaya dipuja-puja, setelah tua jadi merana. Hal itu saya jadikan cermin untuk diri sendiri dan untuk teman-teman seniman. Kita seniman harus pandai supaya di masa tua nanti tidak seperti itu,” petuah Erny yang dikenal sebagai artis senior serba bisa dan punya banyak penggemar khususnya di wilayah Karawang dan Bekasi.
Berikutnya Erny membandingkan kehidupan seniman tua dengan mantan kuwu. Menurut Erny yang banyak memiliki relasi kuwu di Indramayu, Cirebon, Subang, Bekasi, dan Karawang, kehidupan mantan kuwu banyak yang serupa dengan nasib seniman tua. Hidup melarat nyaris tersia-sia. Coba kalau di masa jaya mereka dapat mengatur uang? Tentunya tidak akan jatuh sengsara. Untuk seniman muda yang sedang jaya dan kuwu yang sedang banyak rizkinya, patahkan anggapan di atas bahwa itu tidak benar, itu kasus perseorangan, dan bukan generalisasi!
“Saya dan kawan-kawan se-group, tidak ingin bila tua nanti jadi sengsara. Jadi, harus pandai investasi. Untuk para calon kuwu, jangan pesimis! Tunjukkan bahwa anda kuwu yang pandai manajemen kepemerintahan dan juga pandai manajemen keuangan pribadi!” pinta Erny, seniman asal Haurgeulis yang mendambakan kuwu peduli seniman. Biar seni maju dan senimannya juga terlindungi dalam arahan dan binaannya. (untung)
Komentar