TAHUN 2014, musik dangdut naik daun lagi. Otomatis musik dangdut daerah juga bergairah lagi. Lagu berjudul Tersisih yang dinyanyikan oleh biduan senior Rita Sugiarto yang dirilis beberapa tahun yang lalu, manakala Rita Sugiarto baru berpisah dengan mantan suaminya Zacky Zimah, baru meledak tahun ini, dan menjadi icon kebangkitan dangdut. Dari dangdut daerah berbahasa Jawa, meledak lagu Oplosan. Tapi bagaimana dengan dangdut dermayonan atau yang biasa disebut tarling dangdut? Tahun 2014 belum ada lagu tarling dangdut yang meledak. Hal ini tentu menjadi tantangan yang harus dijawab oleh seniman tarling dangdut. Bukan seniman Indramayu namanya jika adem ayem dalam persaingan dan tantangan. Mereka pasti akan bergiat bekerja keras untuk berkarya emas membuat lagu yang baik dan laris manis. Biasanya mereka akan masuk dapur rekaman pada saat kosong panggungan yaitu pada Bulan Ramadhan, yang tak lama lagi akan tiba. Sebelum mereka sibuk masuk dapur rekaman, ada bekal wawasan dan harapan untuk mereka dalam berkarya.
Bakat istimewa profesi mulia
Tidak semua
orang bisa menjadi pencipta lagu. Penyair saja yang piawai membuat puisi belum
tentu bisa membuat lagu. Tapi pencipta lagu, dipastikan mampu juga membuat
puisi. Jadi seorang pencipta lagu, dilihat dari sisi kemampuannya adalah orang
yang berbakat istimewa. Bakat istimewa mencipta lagu, kalau disalurkan,
ditekuni, dan berkelanjutan menjadi sumber inkamnya maka pencipta lagu adalah
profesi. Ini adalah profesi yang sama mulianya dengan profesi lain. Salah satu
guna atau dampak positifnya seorang pencipta lagu adalah bisa menghibur orang. Pekerjaan
menghibur orang, membahagiakan orang adalah sangat mulia, tapi pekerjaan
itu tidak mudah, dan pencipta lagu mampu
melakukannnya. Ini bukti kehebatannya bukan?
Tanggung jawab
dunia akherat
Lagu bisa
mempengaruhi orang. Orang sedih bisa bahagia. Orang bahagia jadi merasa
prihatin. Orang malas bahkan putus harapan bisa menjadi bersemangat. Lagu
menjadi karya seni yang sangat efektif mengubah
pikir dan perasaan orang. Menyadari hal itu, seorang pencipta lagu berarti mempunyai
tanggung jawab dunia akherat. Sebuah lagu, bisa
dipastikan umurnya akan jauh lebih panjang dibandingkan dengan penciptanya.
Apalagi sekarang era youtube. Sebuah
lagu akan cepat melanglang buana. Sebuah lagu akan terus mengembara tidak hanya
dari satu negara ke negara lain, tapi lebih spesifik lagi mengembara dari satu
otak ke otak yang lain, dari satu hati ke hati yang lain. Bagaimana jadinya
bila lagu yang melanglang buana melanglang waktu itu adalah lagu yang men-support
kebejadan moral? Betapa penciptanya yang sudah berada di akherat akan terus mendapatkan
dosa dari amal perbuatannnya semasa di dunia karena lagunya menimbulkan
kemudharatan sepanjang zaman.
Karya laris tetap bermoral
Kesadaran
pencipta lagu bahwa karyanya harus dipertanggungjawabkan dunia akherat,
mestinya telah dimiliki oleh seluruh pencipta lagu, khususnya yang ada di
Indramayu. Jika tanggung jawab
akherat mesti dibakar api neraka karena telah mencipta lagu yang jorok, atau
memprovokasi untuk bertindak anarkis dan destruktif, apalah gunanya mencipta
lagu yang larisnya beberapa waktu saja? Lebih baik menciptakan lagu yang
bersyair indah, menuntun insan menjadi hidup lebih baik lagi hingga di dunia
selamat akherat juga selamat. Sangat disemangati para pencipta lagu untuk
mencipta lagu yang meledak laris, bersyair kreatif mengajak pendengarnya
berbuat baik karena moralitas dijungjung dalam syair lagu itu. Jika semua
pencipta lagu tarling bertekad menciptakan lagu yang membuatnya selamat dunia
dan akherat, masyarakat yang menjadi penikmat sekaligus pasar seni juga akan
mengikuti. Kejadiannya sekarang adalah mayoritas lagu norak dan tidak kreatif
sehingga yang apik dan kreatif ada di posisi minoritas. Posisi minoritas sulit
sekali diperhatikan masyarakat apalagi menembus kelarisan pasar. Padahal justru
itu lagu yang baik dan bermutu.
Air beriak tanda tak dalam
Buka diri untuk
menerima pesan orang lain yang kompeten di urusan mencipta lagu. Hentikan sok pinter yang sama sekali tidak
pinter. Bukan jaminan dan bukan alasan mencipta lagu dengan kata kelingan kebayang berulang-ulang seragam
pada sebagian besar lagu tarling, akan menjadi laris. Itu tidak kreatif dan
hanya akan membuat penggemar tarling sempit pikiran karena hanya disuguhi
kata-kata yang itu-itu saja. Cobalah cari kata-kata dan tema lain. Boleh tema
cinta tapi disepadankan dengan keadaan sosial, politik, atau situasi dan
kondisi lainnya. Tema seragam, kata-kata seragam cenderung jorok dan norak.
Padahal bukan selera pasar tapi lagu yang ada semuanya bersyair nyaris seragam.
Pengekoran yang sama sekali tidak cerdas. Selera pasar bisa dibentuk apalagi
jika seluruh pencipta lagu bersatu dan kompak bertekad turut membangun karakter
Indramayu yang baik. Tong kosong nyaring
bunyinya, apalagi sambil ngomong sok
intelektual tapi salah, sudahlah berhenti! Malu! Sekarang banyak orang yang
benar-benar pinter tapi tidak suka banyak omong! Sekarang saatnya belajar dan
berkarya hingga karyanya mampu membuat orang yang mendengarnya terinspirasi untuk
melakukan kebaikan dalam hidupnya.
Sportif dalam persaingan
Persaingan antar
pencipta lagu itu ada. Sepanjang sportifitas terjaga dan menimbulkan kegairahan
dalam mencipta lagu, persaingan mesti ada. Para pencipta lagu juga tidak
dilarang memiliki team atau istilah
yang lebih ekstrim adalah geng pencipta lagu. Sepanjang geng pencipta lagu itu
tidak menjegal menyakiti karir orang lain tapi justru untuk kesolidan dalam
karya, ya lanjutkan saja. Toh
sekarang zamannya sudah berubah. Para pencipta lagu bisa sesering mungkin
merekam lagunya sebanyak mungkin sebagus mungkin karena sekarang studio rekaman
sudah banyak di Indramayu, dan cetak vcd juga bisa perorangan. Siapkan saja
modal rekaman marketing team yang
solid. Urusan hit atau tidak,
masyarakat yang menentukan. Agar karyanya dapat diterima masyarakat, kiranya
pencipta lagu harus melakukan banyak terobosan-terobosan. Sukses menjadi
pencipta lagu bisa jadi karena keberuntungan, tapi hidup tidak boleh selalu
mengandalkan keberuntungan yang datangnya tidak tentu kapan atau mungkin hanya
sekali selama hidup. Kesuksesan bisa diperjuangkan, salah satunya dengan
memperluas kerjasama. Kerjasama yang terdekat adalah kerjasama dengan sesama
pencipta lagu tarling. Lebih baik bekerjasama daripada saling menjelek-jelekan
apalagi saling menjegal. Menjegal teman sendiri adalah salah satu alasan
mengapa tarling dangdut Indramayu ngetop uplak-uplek
segenah. Seniman tarling sibuk tukaran sehingga tidak ada waktu dan energi
untuk berprestasi di tingkat nasional. Sebaiknya saling mendukung teman
berkreasi dan berprestasi.
Usung nama baik Indramayu
Ada beberapa
lagu tarling yang mampu naik ke tingkat nasional. Tapi bila dibandingkan dengan
lagu dangdut daerah lain, lagu tarling masih bisa
dihitung dengan jari. Coba perhatikan lagu dangdut daerah lain? Lagu Oplosan, Stasiun Balapan, dan Minggat
adalah lagu dangdut daerah yang suksesnya bertaraf nasional. Lagu-lagu daerah
itu melejit fantastik. Konstan berkiprah dan berprestasi dengan musik dangdut
daerah dengan radius pasar nasional, adalah pilihan dan kesetiaan yang
membanggakan. Pastinya para pencipta lagu Indramayu ingin lagu ciptaannya
melejit seperti itu dan berdedikasi yang setaraf. Tapi jangan harap para
pencipta lagu Indramayu bisa berkarya sehebat itu dan berdedikasi seperti
mereka, jika masih sok pinter tidak mau dikritisi tidak mau introspeksi
dan memperbaiki perilaku diri dan karya-karyanya.
Memperluas pergaulan dan wawasan pikir juga harus dilakukan agar karyanya
semakin bermakna dan tepat sasaran. Penampilan diri juga harus diperhatikan
agar tidak lagi dijuluki seniman tarling dekil dan super ndeso. Masa sekarang ini, casing
yang bersih dan simpatik dijamin jauh lebih dihargai dan menimbulkan rasa
percaya dan citra diri yang baik bagi yang memandangnya atau yang mengenalnya.
Tidak ada lagi kesan lecek kumuh pada diri seniman khususnya pencipta lagu
tarling karena itu bukan kebanggaan hanyalah pembenaran oknum pencipta lagu
tarling yang malas mandi dan tidak bisa menampilkan citra diri. Indramayu punya
seniman ribuan, punya pencipta lagu puluhan, semoga
mereka segera mampu mengharumkan nama Indramayu.
Dalam
praktiknya, dalam kesehariannya, dalam riakannya yang tak seberapa isinya,
pencipta lagu tarling sesungguhnya membutuhkan teman. Lebih dari teman,
pencipta lagu tarling membutuhkan sosok pembantai yang tangguh, pembantai yang
kompeten, pembantai yang berhati bersih, yang kemudian menemani mereka
berkarya. Dikatakan di sini pembantai, karena mind set mereka yang sudah kadung salah kaprah tapi yakin benar itu
harus dikalahkan dulu sebelum ditata dan diarahkan. Pembantainya harus tangguh
karena mereka itu tidak gampang menyerah dengan pembenarannya. Pembantainya
harus kompeten harus tahu lika-liku penciptaan lagu bila perlu yang
lagu-lagunya sukses. Pembantainya harus bersih hati karena ketika membantai
hanya karena bertujuan ingin membawa mereka untuk maju. Tapi jika pembaca ada
yang mempunyai istilah lain yang lebih tepat, itu boleh dan syah saja. Jadi
siapa yang akan jadi pembantai? Bisa jadi hati nurani para pencipta lagu
tarling itu sendiri. Hati nurani yang kembali bernafas dan bersemangat manakala
sedang membaca bahkan setelah selesai membaca opini ini. Amin. (
Komentar